Gambar diatas mengingatkan kita peningkatan kualitas atau mutu sekolah seolah-olah ibarat pabrik manusia, mempergunakan proses pendidikan melalui pendekatan fungsi produksi. Untuk meningkatkan mutu atau prestasi dianggapnya komponen produksi yaitu kurikulum, sarana dan prasarana, dan kualitas guru harus ditingkatkan. Sayangnya system pendidikan seperti ini tidak membuat prestasi siswa beranjak naik secara significant. Kita semua jadi bertanya, “Kenapa tidak bisa naik mutu pendidikannya?” Ya itu dikarenakan karena proses pendidikan bukan hal yang sama seperti memproduksi barang. Untuk meningkatkan mutu dan prestasi siswa, maka perlu dilaksanakan kebijakan dan program yang berbasis pendekatan kulturan seperti yang dijelaskan oleh Prof. Zamroni dalam bukunya Kultur Sekolah (2016). Beliau menambahkan bahwa dalam mengembangkan kultur sekolah diperlukan proses yang panjang, konsistensi dengan tidak cepat puas dengan hasil ataupun sebaliknya tidak gampang putus asa.
Berikut 7 tips yang harus Anda lakukan jika Anda baru diangkat menjadi seorang pemimpin sekolah yang ingin mengubah budaya sekolah:
Kenali kondisi sekolah saat ini.
Rumuskan arah pengembangan kultur sekolah yang Anda ingin wujudkan.
Mengubah mindset dengan melihat masalah sebagai sebuah kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik dan focus pada pemecahan masalah.
Mengembangkan kemampuan guru.
Fokus pada pengembangan prestasi siswa.
Kembangkan nilai-nilai (value) kehidupan dengan mengembangkan karakter positif siswa.
Memecahkan konflik secara damai.
Keep learning, keep sharing, keep inspiring, and write your legacy!
Capri Anjaya
Ketua AISEI Komunitas Pendidik Indonesia
#AISEISharing
#KulturSekolah
#KurikulumNgumpet