Senin, 07 September 2020

CERITA DIBALIK MEMBERI HUKUMAN Bagian 2


Hukuman diberikan dengan tujuan yang baik yaitu memastikan siswa tidak mengulang tindakan atau perilaku yang tidak sesuai. Hukuman akan menjadi momen pengingat untuk siswa. Siswa akan belajar mematuhi dan menjadikan perilaku baik menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang baik yang terus menerus dilakukan akan menjadi sebuah karakter seseorang.

Hukuman seperti apa yang cocok sehingga siswa bisa belajar dari kesalahannya? Bagaimana cara Guru menghukum yang baik sehingga siswa dapat menerima kesalahannya sebagai sebuah tindakan yang salah bukan siswanya yang kurang a?

  1. Hukuman yang Bernilai Positif

Bagaimana bentuk hukuman yang  mendidik? Banyak bentuk hukuman yang mendidik yang bisa merangsang siswa untuk bersikap lebih baik. Misalnya saja seorang siswa yang begitu nakal, bandel dan susah diatur, bentuk hukuman yang bisa diberikan seperti pengurangan jam istirahat. Hal ini dapat digunakan untuk merefleksi tindakan yang kurang baik bersama gurunya.  Atau bisa juga tidak langsung pulang ke rumah disaat waktu sekolah telah usai. Siswa dan guru dapat berada di ruang kelas dalam kurun waktu tertentu dan guru memonitor.  Sangat penting pada waktu merenung, siswa bisa melakukan refleksi ataupun mengerjakan tugas lain dan guru memastikan siswa menjalankan hukuman sesuai dengan perintah.

Bisa juga siswa diberi hukuman seperti menghafal perkalian, membersihkan ruang kelas, menyapu halaman teras kelas dan beberapa hukuman lainnya yang  membuat anak menemukan nilai-nilai positif dari hukuman yang dijalani.

  1. Melarang siswa melakukan kegiatan ekstrakurikuler ataupun ko kurikuler yang paling dia sukai

Membatasi siswa untuk melakukan hal yang dia sukai juga bisa menjadi alternatif hukuman yang mendidik.  Misalnya siswa sangat suka bermain basket dan masuk dalam tim basket, maka dengan membatasi bermain basket bersama teman-temannya akan membuat hukuman guru berdampak kepada siswa. Diakhir masa hukuman, selalu memberikan siswa waktu untuk menyendiri dan merenungi kesalahannya agar siswa bisa menginstrospeksi sikap dan perilakunya. Ada baiknya guru tetap memantau siswa agar efek hukuman yang diberikan lebih bernilai positif.

 

  1. Harus Proporsional

Berikan hukuman yang proporsional, tidak berlebihan. Jangan sampai kesalahan kecil yang dilakukan namun hukuman yang diberikan sangat berat. Atau sebaliknya kesalahannya sangat fatal namun hukuman yang Anda berikan sangat mudah dan ringan.

Tingkat kesesuaian hukuman dengan kesalahan yang dilakukan sangatlah penting. Sesuaikan juga hukuman yang diberikan dengan tingkat usia/kelas agar hukuman yang diberikan benar-benar efektif dan tepat sasaran.

  1. Jelaskan dengan mindfulness

Cara menghukum siswa yang benar dan mendidik adalah dengan menjelaskan kepada siswa tentang alasan kenapa dia dihukum. Cobalah untuk menjelaskannya dengan penuh logika dan kasih sayang layaknya siswa itu adalah anak Anda.

Dengan mengetahui bahwa sejatinya hukuman yang diberikan bertujuan agar siswa  menjadi pribadi yang lebih baik,  justru akan menumbuhkan rasa cinta anak  kepada gurunya. Pastikan mengerti yang dihukum adalah perilakunya bukan dirinya.

  1. Lakukan diskusi setelah menghukum

Jika siswa telah menjalani hukuman dan dapat mengambil hikmah dari hukuman itu, berikan apresiasi padanya. Jangan ragu untuk memuji komitmennya dalam menjalani hukuman. Penghargaan dan pujian pada siswa yang diberikan secara tepat membuat siswa tidak kehilangan semangat.

Selain itu, jika Anda rutin memberikan pujian yang cocok, siswa akan lebih mudah menerima kritik sehingga dia bisa terus berusaha. Dan, hasil yang dia dapatkan akan membuat siswa dan Anda puas.


Sabtu, 05 September 2020

CERITA DIBALIK MEMBERI HUKUMAN


Seorang guru dituntut menjadi seseorang yang menjadi teladan dan terus mau belajar.  Sikap guru terhadap siswa dalam memberi hukuman akan berdampak besar dalam membentuk karakter, harga diri, dan kebiasaan bagi seorang anak.  Secara tidak disadari, c
ara guru menghukum siswa dalam hal ini ke dirinya ataupun teman-temannya akan dilihat, terekam, dan terbawa di alam bawah sadar oleh siswa hingga dewasa. 

Dalam pengelolaan sekolah, hal-hal seperti ini tidak terlihat dalam sebuah kurikulum sekolah. Hal-hal seperti ini yang saya sebut kurikulum ngumpet (hidden curriculum), yaitu hal-hal yang tidak tertulis namun terbawa oleh siswa. Karenanya sebagai guru, yuk kita selalu belajar dan terbuka untuk diingatkan cara memberi hukuman yang benar.   Banyak sekali teori dan tip-tip untuk menghukum siswa secara positif.  Ini  beberapa tips memberi dari saya

1.    Tegas bukan galak!

Dalam mendidik siswa sebaiknya berlaku sederhana dan lembut namun tetap tegas walau sangat dilarang untuk menyentuh/memukul siswa. Tegas yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan pada waktu yang pas, tempat yang tepat, dan menjaga perasaan anak. Sedangkan galak adalah tindakan yang lebih menuruti luapan emosi, tanpa memikirkan dampak yang akan timbulkan dari sebuah perbuatan. Dalam memberi hukuman diperlukan ketegasan dalam memberi sangsi.

2.    Tahu kesalahannya

Dalam memberi hukuman, pastikan siswa mengetahui kesalahannya.  Salah satu cara yang bijak dalam memberi hukuman kepada siswa adalah terlebih dahulu menjelaskan tentang alasan kenapa dia dihukum. Tujuannya agar siswa  mengetahui tindakan yang salah atau kesalahan yang diperbuatnya.

Dengan memahami apa yang menjadi kesalahannya, maka hukuman yang diberikan kepada siswa tersebut akan membuatnya belajar dari pengalaman dan  berusaha tidak mengulangi lagi perilakunya yang tidak sesuai dengan norma dan etika.

3.  Dengarkan penjelasannya

Ketika siswa melakukan kesalahan, sebagian guru, meskipun tidak banyak, langsung saja memberi hukuman tanpa mau mendengar alasan apapun yang dikatakan oleh siswanya. Ini biasanya terjadi karena siswa sudah diberi label. Labeling yang paling sering diberikan ke siswa berperilaku negatif adalah siswa bandel/nakal dan siswa malas.  Walaupun siswa sering membuat kenakalan, pastikan guru mendengarkan penjelasan siswa.

Mendengarkan alasan siswa terlebih dahulu merupakan hal yang sangat penting, agar kita sebagai guru  tidak salah memberi hukuman.   Harus diingat bahwa, setiap perilaku atau kesalahan yang dilakukan siswa, akan selalu disertai oleh alasan-alasan tertentu. Dengan mendengarkan alasannya, siswa akan merasa dihargai.

4.    Hargai siswa

Jangan mempermalukan siswa saat memberi hukuman.  Bentuk hukuman seperti apa yang dapat mempermalukan siswa? Salah satu contohnya adalah memberi hukuman kepada siswa di hadapan teman-temannya atau ditempat umum.  Disarankan guru bisa menyuruh siswa keluar ruang kelas dan membicarakannya atau meminta siswa ke ruang guru untuk mendiskusikannya.

Memberi hukuman yang bisa mempermalukan siswa akan sangat berpengaruh pada psikologis siswa.  Siswa akan merasa malu karena dihukum didepan teman-temannya dan berdampak lebih buruk yaitu menjadi pribadi yang minder dan mengalami trauma. Jika ingin memberi hukuman sebaiknya pilihlah tempat  dan waktu yang tepat.


Apakah aku stress?

  Ibu          : “Nak, kamu makan malam dulu sudah jam 10!” Anak      : “Sebentar bu, aku lagi siapkan tugas yang aku harus presentasika...